Bengkulu, SM – Badan Pertanahan Nasional menargetkan, Data Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B) dan Lahan Sawah Provinsi Bengkulu, kelar pada Maret 2019 mendatang.
Ini terungkap saat rapat koordinasi bersama Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah, Selasa (22/1), bertempat di salah satu hotel di Kota Bengkulu. Gubernur mengatakan, kegiatan ini sangat strategis dan penting bagi pengambil kebijakan, maupun bagi masyarakat pengguna lahan. Ini untuk memastikan perlindungan, peningkatan kualitas, menjamin eksistensi serta meningkatkan produktivitas dari lahan yang bermuara pada kesejahteraan masyarakat.
“Pembentukan tim penyiapan lahan menjadi penting, untuk memverifikasi dan validasi data lahan pertanian dan lahan sawah yang ada. Sehingga tercipta keseimbangan ekologis dalam tata konsep pembangunan berkelanjutan”, papar Gubernur Rohidin, pada kegiatan yang digelar Kantor Wilayah BPN Provinsi Bengkulu. Hadiri Direktur Penatagunaan Tanah Kementerian ATR/BPN, Sri Mujitono, Wakil Bupati Bengkulu Tengah, Septi Peryadi , Wakil Bupati Kepahiang Netti Herawati, FKPD dan Kepala OPD terkait.
Rapat koordinasi seperti ini diharapkan dapat data yang sinkron dan valid, yang kemudian dapat dibuat peraturan daerah mengenai aturan alih fungsi lahan. Melalui verifikasi data ini juga, jelas gubernur, akan diketahui data potensi mengenai data ketersediaan pangan dan hal terkait lainnya.
Pembentukan tim penyiapan Data LP2B Provinsi, kabupaten dan kota itu sendiri, telah dilaksanakan pada 10 Januari lalu. Anggotanya Badan Pertanahan Nasional (BPN), Instansi yang membidangi tata ruang/perencanaan provinsi, bidang pertanian, bidang kehutanan, bidang pengairan dan irigasi. Termasuk bidang tata pemerintahan dan BPS.
Rakor ini kemudian akan dilanjutkan dengan pelaksanaan inventarisasi dan identifikasi data LP2B oleh tim teknis tingkat kabupaten/kota, pada tanggal 1-15 Februari nanti. Untuk ekspose hasil integrase Data LP2B dan penyerahan hasil, akan dilaksanakan akhir Maret 2019. (mc)