Bengkulu, SM – Presidium Nasional Korp Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI), Hamdan Zoelva melakukan orasi kebangsaan di Gedung Daerah Bengkulu, Jumat ( 11/01).
Orasi kebangsaan itu bertajuk, “Penguatan Civil Society Dalam Demokrasi Modern, Sebagai Upaya Membangun Peradaban Indonesia Masa Depan”. Hamdan Zoelva memaparkan gambaran demokrasi yang baik, berlandaskan kemasyarakatan.
Menurutnya, demokrasi itu untuk memberikan otonomi luas kepada individu dan masyarakat, guna berpartisipasi dan menentukan jalannya pemerintahan. Dalam alam demokrasi modern, peran pemerintah banyak diberikan kepada rakyat, dan negara mengurangi otoritas serta kewenangan.
Sehingga, gerakan society terkadang diangggap menggerogoti negara. Mengurangi kewenangan negara. Dirinya menilai, pemberian peran kepada civil society untuk urusan pemerintahan, bukanlah hal yang salah, Tapi bukanlah memberikan kewenangan yang secara penuh tanpa kontrol, yang ketat dari pemerintah.
“Tugas pemerintah hanya sebagai kontrol, diberikan keada masyarakat civil society dan tentukan targetnya”, jelas mantan Ketua Mahkamah Konstitusi ini.
Negara hanya memegang urusan-urusan tertentu. Namun terus mengayomi sebagai kepala keluarga, dalam mengontrol jalannya roda pemerintahan. “Itulah pemerintahan yang modern dan demokratif, dimana urusan pemerintah diberikan kepada rakyat untuk melaksanakannya. Pemerintah mengontrolnya”, ujar Hamdan menjelaskan hakekat demokratisasi, privatisasi dan birokatisasi.
Orasi kebangsaan itu mendapat apresisasi dari Gubernur Bengkulu, Rohidin Mersyah. Dia berharap, orasi kebangsaan ini dapat membuka mata dunia, bahwa di Bumi Rafflesa ini memiliki spririt kebangsaan dengan adanya peran sejarah yang dimilikinya. (mc)