suaramelayu.com – Untuk beberapa mahasiswa baru, saat awalnya masuk ke dunia kampus tentulah memberi kesan-kesan tertentu. Selainnya memiliki kultur dan sistem pendidikan yang tidak sama pada lingkungan SMA, dunia kampus bermakna peluang untuk temukan rekan baru, tempat baru dan pengalaman baru. Banyak mahasiswa baru yang telah oke untuk hadapi peralihan ini, tetapi cukup banyak yang tetap berdebar untuk melawannya.
Sedikit Berbeda.
Untuk beberapa mahasiswa yang kebenaran memiliki saudara atau rekan yang telah lebih dahulu masuk ke universitas dan menerima pembelajaran di bangku kuliah, tentu sedikit memahami mengenai ketidaksamaan kultur kuliah dan sekolah. Walaupun demikian rasa ingin tahu agar selekasnya merasakannya sendiri tentu sebelumnya pernah dirasakan. Apalagi untuk mereka yang kebenaran betul-betul buta atau asing dengan dunia perguruan tinggi, tentu rasa ingin tahu akan semakin lebih besar, bahkan juga seringkali bersatu dengan perasaan takut.
Ketidaksamaan pertama ialah berkenaan sistem credit semester (SKS) yang mungkin benar-benar asing pada tingkatan sebelumnya. Dalam sistem ini, memungkinkannya mahasiswa untuk pilih mata kuliah yang ingin diambil atau didalami dalam waktu satu semester, tentu saja dengan syarat-syarat tertentu. Ada mata kuliah yang tertera dalam semsester genap, ada juga yang tertera di semester ganjil. Untuk contoh, pada semester dua seorang mahasiswa pilih tidak ambil mata kuliah grammar karena satu dan lain perihal. karena mata kuliah itu tertera pada semester dua atau semester genap,karena itu dia bisa ambil mata kuliah itu pada semester empat, enam atau delapan.
Disamping itu, dalam sistem SKS memungkinkannya mahasiswa ambil lagi (re-take) sejumlah mata kuliah yang pada semester awalnya dia mendapatkan nilai yang tidak memberikan kepuasan. Seperti bila pada semester tiga seorang mahasiswa mendapatkan nilai D untuk mata kuliah translation karena itu dia dapat re-take mata kuliah itu di semester lima atau tujuh. Tentu saja dengan keinginan nilai yang dicapai jauh lebih bagus.
Ini benar-benar menolong mahasiswa, khususnya untuk mereka yang tengah bekerja atau memiliki aktivitas tertentu. Tetapi sebetulnya ini memiliki kekuatan yang malah bisa membuat mahasiswa kesusahan menuntaskan waktu studinya. Banyak kasus yang memperlihatkan mahasiswa sukai menyanggak-numpuk beban mata kuliahnya, yang pada akhirannya membuat kesusahan pada semester-semester kedepan.
Baca Juga : 7 Peluang Kerja Lulusan Jurusan Sosiologi
Sebetulnya walaupun berbeda, dunia perkuliahan memiliki kesamaan dengan kultur dan sistem di sekolah. Masih tetap ada laporan penilaian hasil pembelajaran yang bila di sekolah disebutkan rapor, karena itu di kampus disebutkan Index Prestasi (IP). IP sendiri ada dua tipe, yakni IP semester dan IPK atau IP kumulatif. IP semester atau kerap disebutkan IP saja ialah kumulasi dari nilai hasil belajar mahasiswa dipisah jumlah beban sks pada sebuah semester. Sedang IPK ialah komulasi hasil dari belajar mahasiswa yang perhitungannya berdasar kesemua beban sks yang sudah dilakukan oleh mahasiswa.
Dua hal di atas ialah contoh kecil dari ketidaksamaan yang terdapat pada dunia kampus dengan dunia SMA. Mahasiswa telah dipandang dewasa, hingga diharap sanggup agar semakin bertanggungjawab saat mengurus perkuliahannya sendiri. Umumnya faksi kampus sediakan seorang dosen pengampu atau pengiring akademik untuk mahasiswa. Dosen berikut yang hendak menemani mahasiswa sampai dia menuntaskan kuliahnya. Peranan dosen pengiring sebagai pengiring untuk mahasiswa saat mengurus gagasan credit semesternya. Dalam masalah ini dosen pengiring akan menyepakati atau menampik gagasan dari mahasiswa dalam soal pilih beban sksnya.
Universitas, Fakultas dan Prodi.
Saat mengulas berkenaan sistem pembelajaran di perguruan tinggi, karena itu tentu tidak dapat terlepas dari kata-kata Universitas, Fakultas dan Prodi. Sebetulnya apa artinya dari kata-kata itu?. Silahkan kita awali dengan Universitas. Pada umumnya dan simpel dapat kita artikan universitas sebagai salah satunya bentuk dari lembaga perguruan tinggi yang terbagi dalam sejumlah fakultas. Dikatakan sebagai salah satunya bentuk, karena sebenanrnya selainnya universitas, ada banyak bentuk lain dari Perguruan tinggi, seperti sekolah tinggi, institut dan sekolah tinggi. Sebagai sebuah lembaga, pasti sebuah Universitas memiliki sebuah susunan kepimpinan. Pimpinan paling tinggi pada sebuah universitas disebutkan rektor.
Dalam suatu universitas sendiri, ada banyak fakultas-fakultas. Fakultas itu dapat kita definisikan sebagai beberapa kumpulan program stud (prodi) yang memiliki dasar disiplin ilmu yang masih sama. Contoh fakultas teknik, yang mungkin ada prodi teknik mesin, prodi teknik otomotif, prodi teknik sipil dan lain-lain. Bila pimpinan pada sebuah universitas disebutkan rektor, karena itu pimpinan pada sebuah fakultas disebutkan dekan. Prodi memiliki susunan tertentu i. Pimpinannya ada di tangan seorang ketua prodi dan umumnya ditolong oleh wakil-wakil, seorang sekretaris, seorang bendahara dan sejumlah kedudukan yang lain.
KKN dan PKL
Sebuah perguruan tinggi selalu berdasarkan pada tridharma perguruan tinggi saat jalankan semua roda kegiatannya. Apa itu tridharma perguruan tinggi? Ini ialah seperti dasar untuk semua perguruan tinggi di Indonesia. Adapun isi pada tridharma perguruan tinggi ialah: pendidikan dan edukasi, riset dan peningkatan dan dedikasi ke warga. Berikut sebagai dasar untuk semua perguruan tinggi di Indonesia.
Dalam rencana menjalankan tiga kewajiban itu, perguruan tinggi menggabungkan mata kuliah yang mempunyai tujuan untuk merealisasikan dedikasi kampus ke warga. Salah satunya yang terpopuler ialah KKN atau Kuliah Kerja Riil. Dalam KKN, mahasiswa diaharapkan untuk bersatu dengan warga. Ini menghindari masyarakat kampus dari tanda-tanda primordialisme kampus yang membuat mereka terpisahkan dari warga dan seolah-olah membuat kelas sendiri. KKN mempunyai tujuan untuk hilangkan sekat-sekat yang mungkin ada di antara mahasiswa dan warga. https://www.suaramelayu.com/
Beberapa hal yang sudah dilakukan oleh mahasiswa dalam KKN bergantung topik besar yang digotong. Ada banyak topik besar yang umumnya ada pada KKN, seperti Pendayagunaan Keluarga Kecil, Kenaikan Kualitas Pendidikan Warga, Pengentasan Buta Aksara dan lain-lain. Banyak mahasiswa yang malas meng ikuti KKN, walau sebenarnya dengan KKN lah, malah mahasiswa dikasih peluang secara riil meningkatkan kemampuan sosial mereka.
Lain dengan KKN, PKL atau Praktek Kerja Lapangan ialah sesuatu program mata kuliah yang mempunyai tujuan untuk mempertajam ketrampilan mahasiswa pada praktek riil di atas lapangan. Sistem tehnis PKL bergantung dari fakultas asal. Bila asal dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) , mahasiswa umumnya dikasih waktu tertentu untuk praktek mengajarkan di sekolah. Bila berasala dari FE atau Fakultas Ekonomi, mahasiswa mungkin disuruh berpraktik dalam suatu perusahaan atau koperasi. PKL sebenanrnya tawarkan peluang kerja yang baik sekali. seringkali lewat PKL, mahasiswa mendapatkan sebuah tugas.
Beasiswa
Tanggung-jawab yang dipikul sebagai seorang mahasiswa tentu saja berbeda dengan tanggung-jawab siswa sekolah menengah atas. Mahasiswa seharusnya mulai pikirkan visinya di depan, khususnya berkenaan keuangan. Dengan biaya yang rerata cukup banyak, banyak mahasiswa yang tersadarkan untuk memulai mengurangi beban orang tuanya. Ada yang dengan bekerja separuh waktu atau mengincar beasiswa.
Sebetulnya banyak beasiswa yang bisa ‘diperebutkan”, termasuk tipe dan ketentuannya. Sejumlah beasiswa yang terpopuler salah satunya BKM (beasiswa khusus mahasiswa) dan Beasiswa PPA (program kenaikan akademis), ke-2 nya dikeluarkan oleh Kemendiknas. Disamping itu ada banyak beasiswa yang dikeluarkan oleh korporasi atau perusahaan seperti beasiswa Djarum (PT Djarum Kudus, tbk), Beasiswa PGN (Perusahaan Gas Negara) Beasiswa Beasiswa MEDCO, Beasiswa ASTRA, Beasiswa Bank Indonesia, Beasiswa Sampoerna dan ada banyak yang lain. Sejumlah yayasan juga ada yang sediakan beasiswa untuk mahasiswa, seperti Beasiswa SUPERSEMAR (Yayasan Supersemar) Beasiswa dari Gloria, Beasiswa dari Goodwill International, Beasiswa dari Yayasan Kreasi Salemba dan ada banyak yang lain.
Tentukan periode waktu kuliah
Satu kembali yang paling penting ialah tentukan periode waktu kuliah. Kondisi ekonomi keluarga, ikatan dan persyaratan beasiswa dan keadaan dan trend dunia kerja harus diperhitungkan. Apalagi ada banyak kampus yang mengaplikasikan sistem DO atau drop out untuk mahasiswa yang kelamaan menuntaskan kuliahnya. Mahasiswa yang di drop out bermakna mahasiswa itu sudah kehilangan statusnya sebagai mahasiswa atau mungkin dengan kata lain dikeluarkan. Kegiatan di UKM dan ORMAWA atau lainnya kadangkala jadi masalah khusus saat menuntaskan waktu kuliah. Begitupun dengan skripsi dan nilai akademik. Sebagai seorang mahasiswa, diharap sanggup berpikiran arif dan selekasnya ikut berkreasi dan bekerja untuk membuat warga dan dirinya sesudah lulus.